Home » bussines tips » 5 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Daftart Isi
Toggle
Suatu perusahaan memang akan membutuhkan banyak faktor untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah internal yang akan berkaitan dengan sistem pengelolaan keuangan. Dengan sistem pengelolaan yang jelas akan membuat bisnis perusahaan terus berkembang. Manajemen keuangan adalah salah satu ilmu atau konsep yang merupakan bagian dari akuntansi. Konsep tentang manajemen keuangan ini harus diketahui para pelaku bisnis karena sangat penting untuk proses pengembangan perusahaan ke depannya. ilmu tentang manajemen keuangan ini juga mempunyai cakupan yang cukup luas. Tak hanya berkutat dengan biaya dan anggaran, namun mempelajari tentang konsep dasar dasar manajemen keuangan bisa menjadi acuan membuat kebijakan bisnis lain yang berkaitan dengan produksi. Sehingga ilmu manajemen keuangan sangat penting untuk dipahami tak hanya untuk departemen keuangan perusahaan saja namun juga banyak pihak terkait.
Berikut 5 konsep dasar manajemen keuangan
Konsep pertama tentang dasar dasar manajemen keuangan yang perlu diketahui adalah tentang pendapatan bersih atau Net Income. Pendapatan bersih adalah jumlah pendapatan total suatu perusahaan yang akan dikurangi dengan harga pokok penjualan, pengeluaran, bunga, depresiasi, amortisasi, dan pajak. Laporan tentang berapa banyak pendapatan bersih suatu perusahaan ini sangat penting, terutama untuk kepentingan para investor. Investor yang akan masuk ke perusahaan akan menjadikan laporan pendapatan bersih ini sebagai acuan apakah perusahaan tersebut mempunyai pengelolaan yang baik dan cocok untuk berinvestasi. Penilaian tentang pendapatan bersih perusahaan ini biasanya akan muncul pada laporan laba rugi yang dilakukan secara berkala. Laporan ini nantinya akan menjadi dasar indikator profitabilitas perusahaan. Hal ini jugalah yang akan membuat dasar dasar manajemen keuangan penting untuk dipelajari agar laporan bisa dilakukan dengan lebih baik.
Konsep selanjutnya yang harus diketahui adalah tentang pengelolaan kegiatan alokasi aset perusahaan. Dalam proses pengelolaan alokasi aset resiko terjadinya kesalahan bisa semakin tinggi. Hal ini karena banyaknya data yang diolah sehingga faktor ketelitian sangat penting menentukan kegiatan ini berhasil dilakukan. Salah satu cara untuk mengurangi potensi kesalahan yang bisa terjadi adalah dengan diversifikasi jenis investasi. Diversifikasi ini bisa dilakukan dengan cara membagi kelompok data aset yang akan diolah menjadi beberapa golongan. Dengan cara dasar – dasar manajemen keuangan ini maka proses pengelolaan data aset bisa dilakukan lebih maksimal. Kegiatan alokasi aset ini juga bisa diartikan sebagai lokasi penyimpanan uang. Lokasi penyimpanan anggaran perusahaan ini bisa diwujudkan menjadi barang atau berupa investasi. Beberapa contohnya adalah dengan membeli rumah, tanah, dan jenis aset lainnya. Pertimbangan yang tepat akan membuat bisnis perusahaan berjalan lebih lancar.
Konsep lainnya yang perlu diketahui adalah Konsep bear market. Konsep ini akan membantu perusahaan dalam mendapatkan info terkait naik dan turunnya surat berharga. Info ini sangat penting bagi perusahaan menjalankan keputusan terkait keberlangsungan bisnisnya. Salah satu alasan mengapa ada bear market pada bursa saham adalah karena banyaknya investor yang menjual saham. Saham yang dijual ini kemudian dan biasanya digunakan untuk mengantisipasi bila kondisi ekonomi mengalami penurunan. Sehingga tindakan pencegahan seperti mengetahui konsep bear market akan sangat membantu.
Konsep dasar dasar manajemen keuangan selanjutnya adalah tentang Rentang Toleransi Risiko yang mungkin akan terjadi. Setiap perusahaan yang ingin melakukan investasi tentu akan memiliki risiko sendiri yang harus dihadapinya. Rentang atau tingkat risiko yang akan terjadi juga beragam mulai dari rendah hingga tinggi. Perubahan bisnis atau aset yang akan diinvestasikan ini tentu menjadi pertimbangan. Namun dengan langkah pembelajaran tentang dasar manajemen yang baik akan banyak mencegah dan menurunkan risiko bisnis ini. Namun, walaupun begitu risiko dalam bisnis tetap saja bisa terjadi kapan saja dengan ukuran ketidakpastian ekonomi. Sebelum melakukan investasi, maka akan disarankan untuk melakukan peninjauan atau riset terlebih dahulu terkait risiko yang akan mungkin terjadi. Sehingga sebelum hal tersebut terjadi, akan bisa dilakukan langkah pencegahan.
Selanjutnya adalah likuiditas. Pengertian likuiditas sendiri adalah suatu kemampuan dalam memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang harus dilunasi segera dalam waktu yang ditentukan. Sehingga secara umum likuiditas adalah daya suatu perusahaan dalam membayar utang yang dimiliki. Salah satu contoh hutang jangka pendek yang biasa dimiliki oleh perusahaan adalah seperti pajak, dividen, utang usaha, dan masih banyak beberapa jenis hutang lainnya. Setiap perusahaan akan memiliki tingkat likuiditas yang berbeda. Hal ini akan tergantung pada perfoma perusahaan dan faktor keuangannya. Pada laporan keuangan perusahaan, laporan tentang hutang ini biasanya akan dijelaskan atau digambarkan dengan angka. Laporan hutang dan perhitungan laba perusahaan ini juga bisa berupa angka rasio yang bisa dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan sebelumnya. Sehingga bisa dijadikan ajang evaluasi dengan dasar dasar manajemen keuangan yang jelas.
Nah Tunggu Apalagi! jika Bisnis Anda butuh Digital Agency Marketing , bisa menggunakan Jasa dari kami,Langsung Saja Hubungi BlueCreative.id. Atau Website kami