Home » Uncategorized @id » Pendapatan Bisnis: Prinsip Pareto
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa beberapa kampanye pemasaran tampak lebih sukses dibandingkan yang lain? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana perusahaan memahami dan menargetkan perilaku konsumen mereka. Mungkin kamu sudah familiar dengan segmentasi pasar berdasarkan demografi, psikografi, atau geografi. Namun, ada satu jenis segmentasi yang seringkali diabaikan tapi sangat efektif: behavioral segmentation marketing.
Mengapa ini penting? Studi menunjukkan bahwa 80% dari pendapatan sering berasal dari 20% pelanggan setia. Mengetahui bagaimana perilaku konsumenmu dapat membantu kamu tidak hanya menarik lebih banyak pelanggan, tetapi juga meningkatkan loyalitas mereka. Dengan behavioral segmentation, kamu bisa mempelajari tren dan pola pembelian konsumen secara lebih mendetail, memungkinkanmu untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan efektif. Mari kita jelajahi lebih dalam apa itu behavioral segmentation marketing, mengapa hal ini penting, dan bagaimana cara mengelompokkannya.
Daftart Isi
ToggleBaca Juga: Manfaat Data Driven Marketing
Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah segmentasi pasar. Tapi, tahukah kamu tentang behavioral segmentation marketing? Yuk, kita bahas apa itu dan bagaimana cara mengelompokkannya dengan cara yang mudah dipahami untuk bisnis mu.
Behavioral segmentation atau segmentasi perilaku adalah proses mengelompokkan konsumen berdasarkan tindakan atau perilaku mereka terhadap produk atau layanan bisnismu. Misalnya, bagaimana mereka berinteraksi dengan situs web atau seberapa sering mereka membeli produk.
Kenapa penting? Dengan memahami perilaku konsumen, kamu bisa menargetkan pemasaran dengan lebih tepat. Ini memungkinkan kamu untuk membuat kampanye yang lebih relevan dan meningkatkan peluang penjualan dalam bisnis.
Ada beberapa variabel yang perlu kamu pertimbangkan saat mengelompokkan konsumen berdasarkan perilaku mereka.
Apa manfaat utama yang dicari konsumen dari produk atau layanan yang kamu tawarkan? Mengetahui ini bisa membantu kamu menyesuaikan pesan pemasaran.
Seberapa sering konsumen menggunakan produk atau layananmu? Ini bisa memberikan wawasan tentang seberapa penting produk tersebut bagi mereka.
Seberapa setia konsumen terhadap brand-mu? Konsumen yang loyal biasanya akan lebih sering membeli dan merekomendasikan produkmu.
Konsumen berada di tahap mana dalam perjalanan pembelian mereka? Apakah mereka baru sadar akan kebutuhan, sedang mencari solusi, atau sudah siap membeli?
Kamu bisa mengelompokkan konsumen berdasarkan seberapa sering mereka menggunakan produkmu: pengguna berat, pengguna rata-rata, atau pengguna ringan.
Ada beberapa tipe segmentasi perilaku yang bisa kamu gunakan untuk mengelompokkan konsumen.
Ini melihat bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan produk atau layananmu. Apakah mereka melakukan riset terlebih dahulu atau langsung membeli?
Apakah konsumen hanya membeli saat acara khusus, seperti hari belanja online atau saat ada diskon besar?
Konsumen membeli produk atau layanan berdasarkan fitur atau solusi yang menurut mereka paling bermanfaat. Misalnya, harga murah atau kualitas tinggi.
Konsumen yang loyal cenderung melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produkmu kepada orang lain.
Setelah mengetahui tipe-tipe segmentasi, kini saatnya belajar cara mengelompokkan konsumen berdasarkan perilaku mereka.
Konsumen yang mencari produk terbaik biasanya akan melakukan riset mendalam sebelum membeli.
Konsumen yang puas dengan satu produk tapi ingin mencoba opsi lain untuk variasi.
Konsumen yang puas dengan produk saat ini tapi selalu mencari opsi yang mungkin lebih baik di luar sana.
Konsumen yang baru sadar akan kebutuhan atau masalah yang harus dipecahkan.
Konsumen yang mulai meneliti solusi dan produk potensial.
Konsumen yang mempertimbangkan merek mana yang terbaik untuk mereka.
Konsumen yang siap membeli produk atau layanan.
Konsumen yang sudah membeli dan membutuhkan dukungan atau alasan untuk membeli lagi.
Konsumen yang berbelanja berdasarkan fitur atau solusi yang paling penting bagi mereka, seperti harga murah atau penghematan waktu.
Konsumen yang sering menggunakan produk atau layananmu.
Konsumen yang menggunakan produk atau layanan sesekali.
Konsumen yang jarang menggunakan produk atau layananmu, biasanya hanya pada acara khusus.
Bagaimana konsumen berinteraksi dengan brand-mu, baik online maupun offline. Ini termasuk seberapa sering mereka mengunjungi toko atau situs web, serta produk yang sering mereka beli.
Bagaimana konsumen membelanjakan uang mereka, seperti apakah mereka lebih suka belanja online atau offline, menggunakan kupon, atau memiliki kartu member.
Setelah memahami apa itu behavioral segmentation marketing dan tipe-tipenya, kini saatnya mengetahui cara memanfaatkannya untuk menarik konsumen dengan lebih efektif dan efisien.
Langkah pertama adalah melakukan riset mendalam tentang konsumen. Gunakan metode seperti wawancara, survei, dan analisis data untuk memahami perilaku dan preferensi mereka.
Buat deskripsi detail tentang konsumen idealmu berdasarkan hasil riset. Ini membantu kamu memahami tujuan, kesulitan, dan informasi demografis mereka.
Peta perjalanan pelanggan membantu kamu memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan konsumen di setiap tahap interaksi mereka dengan brand-mu.
Gunakan berbagai jenis segmentasi perilaku untuk mengelompokkan konsumen dan buat kampanye pemasaran yang sesuai dengan minat dan preferensi mereka. Ini membuat pemasaran lebih efektif dan relevan.
Dengan memahami dan menerapkan behavioral segmentation marketing, kamu bisa meningkatkan efektivitas pemasaranmu dan membuat konsumen merasa lebih diperhatikan. Selamat mencoba!
Behavioral segmentation marketing menawarkan cara yang lebih dalam untuk memahami dan menargetkan konsumen berdasarkan perilaku mereka. Dengan membagi konsumen ke dalam berbagai kategori, seperti kebiasaan membeli, tahapan perjalanan konsumen, manfaat yang dicari, dan tingkat loyalitas, bisnis dapat menciptakan kampanye pemasaran yang lebih relevan dan efektif.
Dengan menerapkan langkah-langkah seperti melakukan riset komprehensif, menciptakan buyer persona, membuat customer journey map, dan mengembangkan kampanye pemasaran yang disesuaikan, bisnis dapat memanfaatkan behavioral segmentation untuk mencapai hasil yang lebih baik. Memahami dan menargetkan perilaku konsumen adalah kunci untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di pasar.